PENGERTIAN MEDIA MASSA
(PERS )
(PERS )
Media
massa adalah segala macam bentuk sarana penyiaran yang dapat diakses oleh
khalayak atau masyarakat secara luas, baik berupa tulisan, gambar, suara, atau
ketiga-tiganya sekaligus.Berdasarkan pengertian tersebut, media massa secara
garis besar terbagi dalam dua kelompok:
(1) media
massa cetak
(2) media
massa elektronik.
Media massa cetak di antaranya koran, majalah, tabloid, dan buletin. Sedangkan media massa elektronik antara lain radio, televisi, dan internet.
Sejarah
dan perkembangan media massa, tidak lepas dari sejarah dan perkembangan
teknologi komunikasi massa. Pada dasarnya, media massa berkembang makin beragam
seiring perkembangan teknologi komunikasi massa tersebut.
Dalam
perkembangan lebih jauh, media massa sering juga disebut sebagai pers. Karena
itu, orang-orang yang berkecimpung di dalamnya, terutama yang bertanggung jawab
redaksional peliputan media massa acap juga disebut awak pers. Mereka inilah
pula yang disebut sebagai wartawan atau jurnalis.
Fungsi
Pokok Pers
1. Media informasi/pemberitaan
2. Media pendidikan
3. Media hiburan/entertainment
4. Media kontrol
5. Media diskursus/penumbuhan wacana
6. Media promosi
PENGARUH PERS
Mengacu
kepada fungsi-fungsi pokok pers di atas, pengaruh pers harus diakui sangat
luas. Pengaruh baik dalam bentuk penanaman opini khalayak maupun dalam konteks
pembentukan perilaku, sikap, dan pola tindak.
Pers
bisa memberikan pengaruh yang demikian luas ini terutama karena skala dan daya
jangkaunya yang begitu massif, merambah segala macam lapisan bahkan bisa
menelusup hingga ke ruang-ruang yang sangat privat sekalipun.
Dalam
kaitannya dengan kehidupan para remaja, pengaruh pers ini juga sangat kuat,
bahkan bisa lebih kuat dibandingkan dengan pengaruhnya terhadap kalangan dewasa.
Mengapa? Karena secara kejiwaan, remaja berada pada fase yang labil secara
emosional dan masih dalam proses pencarian jati diri. Mereka yang berada dalam
kelompok ini, akan lebih mudah terwarnai oleh pers, lantaran sikap mereka yang
masih mencari-cari dan mencoba-coba. Input apa pun yang mereka terima dari
pers, tidak tertutup kemungkinan juga akan coba diikuti.
Pada
dasarnya, pengaruh pers terhadap kehidupan remaja dapat dipilah dalam dua
kelompok: pengaruh positif dan pengaruh
negatif.
Pengaruh
positif terjadi jika informasi, pemahaman dan nilai-nilai yang diperoleh
seorang remaja melalui pers mampu mendorong dirinya untuk berperilaku dengan
baik, sesuai dengan nilai-nilai agama, norma, dan kebiasaan yang diyakini.
Pengaruh tersebut misalnya: dorongan berprestasi, kreativitas yang terus
berkembang, sikap penghargaan terhadap sesama, kejujuran, persaudaraan, dan
kegigihan.
Sementara,
pengaruh negatif terjadi jika informasi, pemahaman, dan nilai-nilai yang
diperoleh seorang remaja melalui pers justru mendorongnya berperilaku yang
bertentangan dengan nilai-nilai agama, norma, dan kebiasan yang diyakini.
Misalnya, sikap bermalas-malasan, tidak menghargai waktu, kecondongan melakukan
perbuatan kriminal dan asusila, sikap materialisme dan konsumtivisme serta,
kebohongan.
Bagaimana
bentuk pengaruh yang terjadi terhadap kehidupan remaja tersebut,positif atau negatif sangat ditentukan oleh:
(1) jenis
dan menu informasi yang diserap dari media massa;
(2) daya
saring atau filter yang dimiliki remaja bersangkutan;
(3)
lingkungan pergaulan yang melingkupi kehidupan
remaja bersangkutan.
Jika
kita mengacu kepada enam fungsi pokok pers di atas, pengaruh pers terhadap
remaja dan masyarakat pada umumnya, semestinya senantiasa bersifat positif.
Pasalnya, dari keenam fungsi pokok tersebut, boleh dibilang tak ada yang
berpretensi memberikan pengaruh negatif.
Namun,
dalam prakteknya harus diakui, pengaruh-pengaruh positif itu tak selamanya bisa
terwujud. Mengapa?
(1) Karena
dari sekian banyak pers yang beredar, cetak maupun elektronik, tidak seluruhnya
menjalankan keenam fungsi tersebut dengan baik. Bahkan tidak sedikit pers yang
sekadar dijadikan sarana bisnis dan ajang sensasional.
(2) Kurangnya
tanggung jawab di antara sebagian insan-insan jurnalis terhadap setiap produk
yang mereka hasilkan, lantaran rendahnya idealisme yang dimiliki atau
terjualnya idealisme tersebut karena berbagai desakan kebutuhan
pragmatis—tuntutan perut dll.
(3) Sikap
dari sebagian besar penikmat pers di Indonesia—termasuk kalangan remaja—yang
tidak atau kurang kritis terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh pers.
(4) Pengaruh
industrialisasi pers, yang membuat para pengelola pers—terlebih sang pemilik
modal—melihat pers sebagai “mesin pencetak uang” semata. Akibatnya yang lebih
jauh, mereka condong membuat produk-produk yang bersifat instan dan kacangan.
Dampak Positif
Kesan positif media massa terhadap masyarakat ialah masyarakat akan
memperoleh sesuatu berita dengan lebih pantas.
Contohnya berita pengeboman WTC dan peperangan di Iraq,walaupun berada di
negara yang berbeza namum maklumat dan informasi dengan pantas melaluimedia
massa. Hal ini akan menyebabkan masyarakat bersikap lebih peka terhadap
isu-isusemasa. Selain itu melalui penggunaan internet dan telefon bimbit
membolehkan masyarakat keluar dari kepompongnya.
Hal ini kerana apabila adanya interaksi dua hala antara sesuatumasyarakat
dengan masyarakat yang lain maka menyebabkan kita tidak melihat dari
sudutpandangan berdasarkan kaca mata kita sahaja.
Sebaliknya kita akan membuat penilaianmengenai masyarakat luar juga.
Pertukaran idea dan pendapat ini mampu mendorong masyarakatuntuk berusaha ke
arah yang lebih baik. Selain itu media amat mempengaruhi kesan kognitif media
seperti pembentukkan sikap iaitu perkara yang berlaku dalam persekitaran yang
berkaitandengan ekonomi, politik, agama, kemanan, mahupun peristiwa semasa (Nor
Azuwan, 2008 : 55).
Contohnya media massa memaparkan kempen-kempen seperti kempen membaca,
kempen antirokok, kempen Cintai Alam Sekitar dan sebagainya yang dilihat berjaya
untuk mempengaruhikhalayak untuk menyertainya. Apabila adanya penyertaan oleh
masyarakat iaitu sambutan yangditunjukkan menggalakkan maka ianya
menjustifikasikan bahawa khalayak mampu dipengaruhioleh media massa.
DampakNegatif
Media massa akan mempengaruhi masyarakat ketika pola pemerintahan yang
dianut oleh negara tersebut menganut sistem pers liberalisme dan sistem pers
tanggung jawab sosial. Apa itu sistem pers liberalisme? Yaitu sistem pers yang
mana semua informasi, pesan, stimulis bebas disebar dan tidak ada larangan dari
sistem pemerintahan tersebut.Sistem pers tanggung-jawab sosial adalah sistem
pers yang sebebas apapun berita yang di sebar, pemerintah masih turut andil
dalam menyaring atau memfilterasi berita yang masuk dan berita keluar.
Sisterm pers ini dilindungi oleh hukum yang berlaku yaitu undang-undang.Dan
Indonesia merupakan salah satu contoh sistem pers tanggung-jawab sosial.
Di era globalisasi zaman sekarang, semua serba modern.Setiap perubahan
terasa sangat cepat.Trend fashion, musik, selera makanan-minuman, semua berubah
terasa sangat cepat.Berbeda dengan zaman dahulu yang semua pergerakan terasa
lamban dan tidak terburu-buru. Begitu juga dengan media massa. Media massa di
zaman era globalisasi terasa begitu cepat penyebarannya. Media massa menjadi
wadah untuk menampung berita-berita tersebut dan siap di sebar luaskan ke
publik. Peran media massa di era globalisasi ini adalah, dengan adanya
televisi, radio, majalah, film, surat kabar mengakibatkan berita yang tersebar
semakin tidak berkualitas bahkan terkadang melanggar hukum walaupun
penyebarannya semakin cepat.
Sering kali sekarang banyak pemberitaan yang melakukan adegan kekerasan,
menampilkan suatu aksi pornografi, musik yang disampaikan juga tidak sesuai
umur yang mengakibatkan efek negatif dari anak-anak dibawha umur.Pengawasan
orang tua menjadi hal yang paling penting disini.Tetapi, di era globalisasi
ini, terkadang orang tua ingin sesuatu yang praktis.
Mereka tidak begitu perduli dengan apa yang media massa sampaikan ke publik.
Dan terkadang pola pikir dari anak-anak dibawha umur tersebut sudha terlanjur
“terbius” oleh dampak media massa, sehingga nasihat-nasihat yang orangtua
berikan tidka berpengaruh apa-apa.
Dampak negatif yang lainnya adalah, media massa zaman sekarang bisa
“diatur” penyiarannya. Di era globalisasi ini banyak seklai orang yang
“menghalalkan” segala cara. Jadi media amssa yang menjadi wadah untuk
menyampaikan berita pun menjadi “tertular”.Banyak sekarang beberapa Stasiun TV
mempropagandakan suatu pesan untuk mendukung tokoh tertentu.
Contoh:
Iklan Partai Nasdem terdapat di Stasiun Metro TV, RCTI, Trans TV, Trans 7.
Seharusnya seorang yang bergelut dibidang pers itu bersifat netral.Mengapa
netral?Karena mereka adalah jembatan yang menghubungkan komunikator dengan
komunikan.Dengan adanya sifat berpihak tersebut membuat berita yang disampaikan
dari komunikator ke komunikan menjadi tidak murni lagi.Isi dari pemberitaan
terkesan sudah di manipulasi
Selain itu bentuk-bentuk pengaruh negatif pers terhadap
kehidupan remaja adalah
1.
Tindakan kriminalitas: pencurian, penodongan,
perampokan, pemerkosaan. Pengaruh ini terutama ditimbulkan dari film-film dan
sinetron yang diputar di televisi.
2.
Konsumtivisme dan sikap hidup boros, sebagai
akibat dari tayangan berbagai macam iklan maupun acara-acara lain yang banyak
mengekspos gaya hidup metropolis.
3.
Gandrung terhadap aksi-aksi kekerasan, karena
merasa lebih gagah dan lebih diperhatikan. Pengaruh ini juga biasanya dari
tayangan film dan sejenisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar