Cintalah karena tuhan
Jika seorang
pemimpin sudah menyadari tanggung jawabnya tentu apapun kendalanya akan ia
hadapi dengan ikhlas, untung rugi bukanlah masalah, yang terpenting adalah
kelak ia bisa mempertanggungjawabkan kepemimpinannya kepada Tuhan, yang
jelas-jelas telah mengamanatkan kepercayaan itu kepadanya. Karena pada
dasarnya, pemimpin itu seperti masinis lokomotif yang ditugaskan untuk membawa
gerbong-gerbong yang dimanatkan kepadanya. Si masinis tentu akan membawa
gerbong-gerbong itu sesuai dengan tujuannya. Kalau ia seorang masinis yang
bertanggung jawab, tentu ia akan membawa gerbong-gerbongnya menuju ke tujuan
yang sebenarnya. Begitu pun dengan isi gerbong, mereka adalah orang-orang yang
sebenarnya mau menuju ke tempat tujuan yang sebenarnya.Saya percaya,
orang-orang yang baik tentu tidak mau mengikuti masinis yang tidak bertanggung
jawab. Karenanyalah perlu adanya lokomotif yang dijalankan oleh orang yang
bertanggung jawab sehingga mereka pun bisa mendapat kesempatan untuk sampai
pada tujuan yang diinginkan oleh hati nuraninya
Terus terang,
selama ini banyak dari mereka yang terpaksa ikut di gerbong yang salah karena
tuntutan ekonomi.” “Karena itulah pentingnya rasa cinta terhadap sesama, dan
mau mengalahkan nafsu setan demi tegaknya kebenaran. Dunia itu semu, hanya
ada merah muda dan biru, yaitu cinta dan
sesuatu yang tak disangka-sangka, yang bergelora di kalbu, menciptakan mata
rantai kehidupan atas nama cinta dan karena sesuatu yang tak disangka-sangka.
Semua hal terjadi karena cinta, tanpa cinta tidak ada kehidupan, tanpa
kehidupan tidak ada cinta. Seseorang karena cinta dunia menghalalkan berbagai
cara sehingga terciptalah mata rantai kehidupan yang gelap, seseorang karena
cinta kepada Tuhan tunduk dan pasrah pada ketentuan-Nya sehingga terciptalah
mata rantai kehidupan yang terang. Kejahatan dan kebaikan bermula karena cinta,
dan itu semua karena sesuatu yang tak disangka-sangka.”
Dengan cinta
karena Tuhan
terciptalah
jalinan cinta yang membawa kepada kebaikan, sedangkan cinta bukan karena Tuhan
membawa kepada kejahatan. Sebab, kehidupan dikendalikan oleh perangkat akal,
ego dan nurani, yang mana jika tidak terkendali akan menghancurkan kehidupan
itu sendiri. Ego adalah keinginan, dan dengannyalah manusia bisa bergerak.
Pergerakan itu bisa negatif dan positif, tergantung dari analisa akal yang
digunakannya. Jika ketika menganalisa, akal menuruti bisikan setan maka
hasilnya adalah pergerakan negatif, namun ketika akal menganalisa sedang nurani
mendapat petunjuk Tuhan maka pergerakannya adalah positif. Intinya adalah,
dimana cinta karena Tuhan dominan, maka buahnya adalah kebahagiaan, namun jika
cinta dunia yang memperturutkan nafsu setan itu dominan, maka buahnya itu
kesengsaraan. “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar