Cintaku Karena Tuhan - GUDANG LITERASI

Breaking

Selasa, 06 Januari 2015

Cintaku Karena Tuhan



Cintalah karena tuhan
Jika seorang pemimpin sudah menyadari tanggung jawabnya tentu apapun kendalanya akan ia hadapi dengan ikhlas, untung rugi bukanlah masalah, yang terpenting adalah kelak ia bisa mempertanggungjawabkan kepemimpinannya kepada Tuhan, yang jelas-jelas telah mengamanatkan kepercayaan itu kepadanya. Karena pada dasarnya, pemimpin itu seperti masinis lokomotif yang ditugaskan untuk membawa gerbong-gerbong yang dimanatkan kepadanya. Si masinis tentu akan membawa gerbong-gerbong itu sesuai dengan tujuannya. Kalau ia seorang masinis yang bertanggung jawab, tentu ia akan membawa gerbong-gerbongnya menuju ke tujuan yang sebenarnya. Begitu pun dengan isi gerbong, mereka adalah orang-orang yang sebenarnya mau menuju ke tempat tujuan yang sebenarnya.Saya percaya, orang-orang yang baik tentu tidak mau mengikuti masinis yang tidak bertanggung jawab. Karenanyalah perlu adanya lokomotif yang dijalankan oleh orang yang bertanggung jawab sehingga mereka pun bisa mendapat kesempatan untuk sampai pada tujuan yang diinginkan oleh hati nuraninya
Terus terang, selama ini banyak dari mereka yang terpaksa ikut di gerbong yang salah karena tuntutan ekonomi.” “Karena itulah pentingnya rasa cinta terhadap sesama, dan mau mengalahkan nafsu setan demi tegaknya kebenaran. Dunia itu semu, hanya ada  merah muda dan biru, yaitu cinta dan sesuatu yang tak disangka-sangka, yang bergelora di kalbu, menciptakan mata rantai kehidupan atas nama cinta dan karena sesuatu yang tak disangka-sangka. Semua hal terjadi karena cinta, tanpa cinta tidak ada kehidupan, tanpa kehidupan tidak ada cinta. Seseorang karena cinta dunia menghalalkan berbagai cara sehingga terciptalah mata rantai kehidupan yang gelap, seseorang karena cinta kepada Tuhan tunduk dan pasrah pada ketentuan-Nya sehingga terciptalah mata rantai kehidupan yang terang. Kejahatan dan kebaikan bermula karena cinta, dan itu semua karena sesuatu yang tak disangka-sangka.”
Dengan cinta karena Tuhan
terciptalah jalinan cinta yang membawa kepada kebaikan, sedangkan cinta bukan karena Tuhan membawa kepada kejahatan. Sebab, kehidupan dikendalikan oleh perangkat akal, ego dan nurani, yang mana jika tidak terkendali akan menghancurkan kehidupan itu sendiri. Ego adalah keinginan, dan dengannyalah manusia bisa bergerak. Pergerakan itu bisa negatif dan positif, tergantung dari analisa akal yang digunakannya. Jika ketika menganalisa, akal menuruti bisikan setan maka hasilnya adalah pergerakan negatif, namun ketika akal menganalisa sedang nurani mendapat petunjuk Tuhan maka pergerakannya adalah positif. Intinya adalah, dimana cinta karena Tuhan dominan, maka buahnya adalah kebahagiaan, namun jika cinta dunia yang memperturutkan nafsu setan itu dominan, maka buahnya itu kesengsaraan. “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar