Teori Pemerolehan Bahasa Anak - GUDANG LITERASI

Breaking

Sabtu, 10 Februari 2018

Teori Pemerolehan Bahasa Anak

Teori Pemerolehan Bahasa Anak

       ·         Teori Behaviorisme
Teori behaviorisme menyoroti perilaku kebahasaan yang dapat diamat peilangsung dan hubungan antara rangsangan (stimulus) dan reaksi (respon).Perilaku bahasa yang efektif adalah membuat reaksi yang tepat terhadaprangsangan. Reaksi ini akan menjadi suatu kebiasaan jika reaksi tersebutdibenarkan. Sebagai contoh, seorang anak mengucap “bilangkali” untuk “barangkali” pasti anak akan dikritik oleh ibunya atau siapa saja yang mendengar kata tersebut.Apabila suatu ketika si anak mengucapkan barangkali dengan tepat, dia tidakakan mendapat kritikan karena pengucapannya sudah benar. Situasi sepertiinilah yang dinamakan membuat reaksi yang tepat terhadap rangsangan danmerupakan hal pokok bagi pemerolehan bahasa pertama.
B.F. Skinner adalah tokoh behaviorisme. Dia menulis buku Verbal Behavior (1957) yang digunakan sebagai rujukan bagi pengikut aliran ini. Menurut aliran ini, belajar merupakan hasil faktor eksternal yang dikenakan pada suatu organisme. Menurut Skinner, perilaku kebahasaan sama dengan perilaku yang lain, dikontrol oleh konsekuensinya. Apabila suatu  usaha menyenangkan perilaku itu akan terus dikerjakan. Sebaliknya, apabila tidak menguntungkan, perilaku itu akan ditinggalkan.

·         Teori Nativisme Chomsky
Teori ini merupakan penganut nativisme. Menurutnya, bahasa hanyadapat dikusai oleh manusia, binatang tidak mungkin dapat menguasai bahasamanusia. Pendapat Chomsky didasarkan pada beberapa asumsi.
Pertama,perilaku berbahasa adalah sesuatu yang diturunkan (genetik), setiap bahasamemiliki pola perkembangan yang sama (merupakan sesuatu yang universal),dan lingkungan memiliki peran kecil dalam proses pematangan bahasa.Kedua, bahasa dapat dikuasai dalam waktu yang relatif singkat. Ketiga,lingkungan bahasa anak tidak dapat menyediakan data yang cukup bagipenguasaan tata bahasa yang rumit dari orang dewasa. Menurut aliran ini, bahasa adalah sesuatu yang kompleks dan rumitsehingga mustahil dapat dikuasai dalam waktu yang singkat melalui“peniruan”. Nativisme juga dipercaya bahwa setiap manusia yang lahir sudah dibekali dengan suatu alat untuk memperoleh bahasa (language acquisition device, disingkat LAD).
Tanpa LAD, tidak mungkin seorang anak dapat menguasai bahasa dalam waktu singkat dan bisa menguasai sistem bahasa yang rumit. LAD juga memungkinkan seorang anak dapat membedakan bunyi bahasa dan bukan bunyi bahasa.

·         Teori Kognitivisme
Munculnya teori ini dipelopori oleh Jean Piaget (1954) yang mengatakanbahwa bahasa itu salah satu di antara beberapa kemampuan yang berasal darikematangan kognitif. Jadi, urutan-urutan perkembangan kognitif menentukan urutanperkembangan bahasa (Chaer, 2003:223).

·         Teori Interaksionisme
Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa merupakanhasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkunganbahasa. Hal ini dibuktikan olehberbagai penemuan seperti yang telah dilakukan oleh Howard Gardner. Diamengatakan bahwa sejak lahir anak telah dibekali berbagai kecerdasan. Salahsatu kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan berbahasa (Campbel, dkk.2006:2-3). Akan tetapi, yang tidak dapat dilupakan adalah lingkungan jugafaktor yang mempengaruhi kemampuan berbahasa si anak.

2.3     Tahap Perkembangan Pemerolehan Bahasa Anak
           a.          Perkembangan Prasekolah.
Perkembangan prasekolah mulai dari anak mengatakan kata-kata pertamanya, terus menerus berupaya mngumpulkan nama-nama benda dan orang di dunianya, perkembangan disaat dia selalu bertanya,sertamulai menggabungkan kalimat-kalimat
b.              Perkembangan Masa Sekolah.
Perkembangan bahasa pada masa-masa sekolah terutama karena sang anak terusmenerus menambah pengalamannya,serta dengan cepat mengembangkan bahasa yang dimilikinya. Hali ini mengandung arti bahwa sekolah mempunyai peran penting dalam pemerolehan dan peerkembangan bahasa anak.
3         Ragam Pemerolehan Bahasa
Ragam atau jenis pemerolehan bahasa dapat kita tinjau dari berbagai sudutpandang, yaitu :
3.1  Berdasarkan bentuk
Ditinjau dari segi bentuk, ragam pemerolehan bahasa anak meliputi :
a.       Pemerolehan bahasa pertama atau first language acquisition
b.      Pemerolehan bahasa kedua atau second language acquisition
c.       Pemerolehan berulang-ulang (klein, 1986 ; 3)
3.2  Berdasarkan urutan
Ditinjau dari segi urutan, ragam pemerolehan anak meliputi :
a.       Pemerolehan bahasa pertama atau first language acquisition
b.      Pemerolehan bahasa kedua atau secong language acquisition(Winitiz, 1981 ; Stevens, 1984)
3.3  Berdasarkan jumlah
Ditinjau dari segi jumlah, ragam pemerolehan anak meliputi :
a.  Pemerolehan satu bahasa atau monolingual acquestion
b.  Pemerolehan dua bahasa atau bilingual acquestion ( Gracia, 1983)
3.4  Berdasarkan media
Ditinjau dari segi media, ragam pemerolehan anak meliputi :
a.  Pemerolehan lisan atau oral language acquestion
b.  Pemerolehan bahasa tulis atau written language acquestion (Freedman, 1985)
3.5  Berdasarkan keaslian
Ditinjau dari segi keaslian atau keasingan, ragam pemerolehan anak meliputi
a.       Pemerolehan bahasa asli atau native language acquestion
b.      Pemerolehan bahasa asing atau foreign language acquestion (Winitz, 1981)

4.  Strategi Pemerolehan Bahasa Anak            
4.1 Pemerolehan Bahasa Pertama.
. Pemerolehan bahasa pertama (B1) (anak) terjadi bila anak yang sejak semula tanpa bahasa kini telah memperoleh satu bahasa. Pada masa pemerolehan bahasa anak, anak lebih mengarah pada fungsi komunikasi daripada bentuk bahasanya.
Pemerolehan bahasa pertama erat sekali kaitannya dengan perkembangan sosial anak dan karenanya juga erat hubungannya dengan pembentukan identitas sosial. Mempelajari bahasa pertama merupakan salah satu perkembangan menyeluruh anak menjadi anggota penuh suatu masyarakat. Bahasa memudahkan anak mengekspresikan gagasan, kemauannya dengan cara yang benar-benar dapat diterima secara sosial. Bahasa merupakan media yang dapat digunakan anak untuk memperoleh nilai-nilai budaya, moral, agama, dan nilai-nilai lain dalam masyarakat. Dalam melangsungkan upaya memperoleh bahasa, anak dibimbing oleh prinsip atau falsafah ‘jadilah orang lain dengan sedikit perbedaan’, ataupun ‘dapatkan atau perolehlah suatu identitas sosial dan di dalamnya, dan kembangkan identitas pribadi Anda sendiri’.
  • Cara pemerolehan bahasa kedua dapat dibagi dua cara, yaitu pemerolehan bahasa kedua secara terpimpin dan pemerolehan bahasa kedua secara alamiah.
  1. Pemerolehan bahasa kedua secara terpimpin adalah pemerolehan bahasa kedua yang diajarkan kepada pelajar dengan menyajikan materi yang sudah dipahami. Materi bergantung pada kriteria yang ditentukan oleh guru. Strategi-strategi yang dipakai oleh seorang guru sesuai dengan apa yang dianggap paling cocok bagi siswanya.
  1. Pemerolehan bahasa kedua secara alamiah adalah pemerolehan bahasa kedua/asing yang terjadi dalam komunikasi sehari-hari, bebas dari pengajaran atau pimpinan,guru. Tidak ada keseragaman cara. Setiap individu memperoleh bahasa kedua dengan caranya sendiri-sendiri. Interaksi menuntut komunikasi bahasa dan mendorong pemerolehan bahasa. Dua ciri penting dari pemerolehan bahasa kedua secara alamiah atau interaksi spontan ialah terjadi dalam komunikasi sehari-hari, dan bebas dari pimpinan sistematis yang sengaja.


Anak-anak dalam proses pemerolehan bahasa pertama pada umumnya menggunakan 4 strategi.
Strategi pertama adalah meniru/imitasi. Berbagaipenelitian menemukan berbagai jenis peniruan atau imitasi, seperti:
·         Imitasi spontan
·         Imitasi perolehan
·         Imitasi segera
·         Imitasi lambat
·         Imitasi perluasan
Strategi kedua dalam pemerolehan bahasa pertama adalah strategi produktivitas. Produktivitas berarti keefektifan dan keefisienan dalam pemerolehan bahasamelalui sarana komunikasi linguistik dan nonlinguistik (mimik, gerak, isyarat,suara dsb).
Strategi ketiga adalah strategi umpan balik, yaitu umpan balik antarastrategi produksi ujaran (ucapan) dengan responsi
Strategi keempat adalah apa yang disebut prinsip operasi. Dalam strategiini anak dikenalkan dengan pedoman, ”Gunakan beberapa prinsip operasi umum untuk memikirkan serta menggunakan bahasa” (seperti kata: berajar menjadi belajar).
Proses belajar bahasa pertama memiliki ciri-ciri:
}  Belajar tidak disengaja.
}  Berlangsung sejak lahir.
}  Lingkungan keluarga sangat menentukan.
}  Motivasi ada karena kebutuhan.
}  Banyak waktu untuk mencoba bahasa.
Banyak kesempatan untuk berkomunikasi
4.2  Pemerolehan Bahasa Kedua
Pemerolehan bahasa kedua dimaknai saat seseorang memperoleh sebuahbahasa lain setelah terlebih dahulu ia menguasai sampai batas tertentu bahasapertamanya (bahasa ibu). Khusus bagi kondisi di Indonesia, istilah bahasa pertama atau bahasa ibu,bahasa asli atau bahasa utama, berwujud dalam bahasa daerah tertentu,sedangkan bahasa kedua berwujud dalam bahasa Indonesia dan bahasa asing.Tujuan pengajaran bahasa asing kadang-kadang berbeda dengan pengajaranbahasa kedua. Bahasa kedua biasanya merupakan bahasa resmi di negaratertentu, oleh karenanya bahasa kedua sangat diperlukan untuk kepentinganpolitik, ekonomi dan pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar