Cerpen Ku - GUDANG LITERASI

Breaking

Selasa, 30 Desember 2014

Cerpen Ku

Rasa yang aneh
Kini aku merasakan rasa yang aneh  itu pada diriku tapi, aku merasakan bahwa apa yang aku rasakan ini berbeda dengan  apa yang sudah aku rasakan yang lalu.Saatku bersamanya dan denganya aku merasa lupa  dengan segala beban yang aku rasakan,ringan seperti kapas berterbangan di langit yang terbawa oleh angin. Nova itulah namanya dia satu kelas denganku.
Berwisata ke Bali
Di hari ke tiga. Berwisata ke bali saat  itulah aku mulai merasakanya,hal yang paling membuatKU senang saat itu aku tak sadar kemana dirinya pergi aku selalu bersamanya. Hingga sampai tujuan  di pasar Sukowati.
    “Topi murah,, topi murah dek” Teriak penjual topi yang mencoba merayuku,saatku bersamanya yang sedang berjalan-jalan di pasar.“Terima kasih,saya sudah punya banyak di rumah” jawabku dengan singkat kemudian  aku berjalan menjauhi si penjual topi tadi. “Beli lagi, itu buat pacarnya juga,”  teriak penjual tadi yang mengira aku berpacaran dengan Nova  padahal dia cuman teman hanya sebatas teman , tapi aku pura-pura tak mendengarkannya. “Eeeehhhhh Va,kita di kira pacaran low,??”dengan pelan-pelan aku bilang ke padanya karna aku takut dia marah gara-gara kata si penjual topi tadi . “Hehehe… alah biarin ae gak apa-apa kok aku juga gak marah” jawabnya dengan senyumannya yang membuatku terdiam sejenak “Bener nih kamu gak mrah ??”tanyaku yang ragu-ragu dengan jawabannya.”Iya ihh bawel hehe”sekali lagi jawabnya dengan tersenyum.”Eemmm mungkin gemes kalau liat aku hehe”ucapku di hati yang terlalu berimajinasi,dan saat itulah aku merasakannya, rasa yang membuatku grogi saat bersamanya.
    Hari ke empat, hari terakir kalinya ku bisa bersamanya saat berwisata di Pantai Kuta di Bali dan sekali lagi aku tak mnyadari aku sempat bertemu dia  di Pantai. Mula-mula aku menghampirinya aku mengajaknya berbicara dan bercanda-canda bersamanya
    “Va,??” sapaku saat bertemu,“ Iya, ehhh kita ketemu lagi, kamu mau kemana Di??” Tanya Nova  yang kaget saat melihatku.  Aku terdiam sejenak mendengarnya,”Eemm sehati kayaknya, aku mau ke Pantai kamu ikut gak Va?”jawabku yang seakan-akan mengenalnya  sangat dalam, “Iya boleh tapi gendong ya,”kata Nova dengan sedikit manja saat di jalan. “Ok tapi berani berapa  hahaha???” jawabku yang membuatnya tertawa, tak lama kemudian sesampai di pantai aku mengajaknya bermain-main air .“Va kamu bisa renang gak?” tanyaku sambil bermain air denganya,“Iya bisa lah aku kan anak pintar” jawabnya yang seakan-akan terjadi  dengan gaya yang membuatku tertawa.“Alahhh paling-paling renang gaya batu iya kan?” ejek ku saat itu“Eemmm ngenyek  gini-gini atlit tau hehehe?”  jawab Nova sambil menyiramku dengan air laut,”Eehh,,ehh udah-udah aku nanti basah , anak nakal” jawabku dan membalas  menyiramnya hingga basah.
Tak terasa hari mulai gelap, dan aku tak menyadari sudah berapa lama aku bermain-main denganya rasanya begitu singkat  dan aku merasa nyaman ada di dekatnya, dan kemudian aku mengajaknya untuk kembali ke bis walau aku dan Nova tak satu bis, dan ketika di jalan menuju bis  aku sempat  bertemu Pak Jas yang bekerja sebagai penjaga sekolah, tiba-tiba marah”eeee udah di tungguin dari tadi malah enak-enakan,cepat ke bis udah sore cepetan!!”. “Iya iya Pak”jawabku saat itu, “ Haduh mati iki di marahin guru !!”kataku di  hati yang seolah-olah  ketakutan sesampainya di dalam bis tapi ternyata guru-guru hanya diam melihatku.”Sukur-sukurlah aku gak di marahin alhamdulilah hehehe” perasaan lega di hatiku karena gak di marahin, dan keesokan harinya
Awal di mulainya pelajaran di sekolah
Hari pertema masuk saat aku berada di dalam kelas,ketika pelajaran belum dimulai tiba-tiba nova masuk kedalam kelas dan aku merasa malu untuk bertemu denganya entah kenapa aku merasa tak berani untuk bertatapan mata denganya tapi, lama-lama aku merasa bosan. Aku mencoba  untuk berani menatap matanya . dan senyum yang indah terlihat di wajahnya, senyum hanya itu yang dia berikan tapi senyumnya telah membuatku merasa lebih dari segalanya.
Dimalam hari aku membayangkanya, dan aku bertanya-tanya pada hatiku sendiri. “apa yang sedang aku kini rasakan ?? aku tak mengerti kenapa hanya dengan melihatnya aku merasa senang, berada di sampingnya aku merasa nyaman, apakah ini cinta??”
Keesokan hari,aku merasakan ada yang berbeda pada diriku aku merasa dekat denganya dan aku mulai banyak mengajaknya berbicara. Aku mulai tertarik padanya aku ingin mengenalnya lebih dalam lagi. Hingga malam tiba, dan aku mengungkapkan padanya mengungkapkan apa yang aku rasakan.
1 tahun kurang 2 bulan kemudian tepat tanggal 20 di sore hari
Rasa yang sudah kami pupuk selama ini harus berakir, berakir dengan kekecewaan,” aku gak mau bila harus berpisah denganya, aku sudah terlalu sayang padanya” ujarku di hati seketika menetes  air mataku karna cinta.aku tak tau harus bagaimana lagi, aku tak sanggup, mendengar kata- kata itu, “ di, aku minta maaf aku harus bilang kalau kita ini tak jodoh??”. “ kenapa nov? kenapa kmu bilang seperti itu, aku gak suka nov,!!!( dengan perasaan sedih aku bertanya itu) “ maafkan aku, hubungan kita tak dirstui oleh ayahku,??”( pelan). “ kenapa??!!( sahutku seketika) “ kata ayah jagoan dengan ringin branjang tidak boleh, jadi percuma kan hubungan ini akhir-akhirnya kita juga bakalan pisah, pisah. Jadi lebih baik kita putus saja di, ini demi kebaikan semuanya” “tapi nov, apa kamu tega dengan aku, sudah lama nov kita bersama-sama apakah harus sampek sekian ? egak kan ? kamu masih sayang aku kan ?? masih cinta juga kan nov?? aku gak rela bila kita harus berpisah cukup sampai di sini!!!” sekali lagi nova menjawab” tpi ini semua akan sia-sia di ! percuma hubungan ini bila akhirnya harus berakhir” dengan hati yang tak rela aku berkata
“ baiklah nov jika itu maumu, aku turutin semua bila itu yang terbaik,,
2 hari kimudian setelah kami berpisah kami sepakat untuk menjalin kisah  kami lagi
“nov gak enak ya kalau kita kayak gini aku gak biasa seperti ini “ “ sama di aku juga ngrasa gak enak”
(dengan senang  hati aku menjawab) “ kita balikan yohh va??” “ emmm ayohh di” ( aku tersenyum mendengarkan jawabanya)
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar